langit, bumi, dan segala isinya menangis sedih mendengarkan gema takbir di seluru pelosok desa di seluruh dunia, karena dengan gema takbir tersebut maka bulan yang penuh maghfirah akan meninggalkan kita, walapun bulan penuh maghfirah itu akan datang kembali tapi tidak akan sama dengan yang baru-baru saja berlalu. apa lagi manusia yang diberikan akal untuk berfikir dan kebebasan, marilah kita mengirimkan salam buat ramadhan
Salam bagimu duhai bulan Allah yang agung, wahai hari raya para kekasih-Nya.

Salam bagimu duhai Ramadhan
duhai yang tidak meninggalkan kebosanan
dan puasanya tidak meninggakan penyakit

Salam bagimu duhai Ramadhan
duhai yang dicari sebelum waktunya
duhai yang ditangisi sebelum kepergiannya

Salam bagimu duhai Ramadhan
dan bagi malam Al-Qadar yang lebih baik dari seribu bulan

Salam bagimu, betapa senangnya kami kepadamu kemarin
betapa rindunya kami kepadamu esok!

Ya Allah, kami pecinta bulan ini. Dengannya Kau muliakan kami. Telah Kau untungkan kami ketika orang durhaka tidak mengetahui waktunya, ketika orang celaka dijauhkan dari keutamaannya.

Ya Allah
Engkau sambut orang yang menentang-Mu dengan santun.
Engkau biarkan orang yang berbuat zalim pada dirinya.
Engkau tunggu mereka dengan sabar sampai mereka kembali kepada-Mu.
Engkau tahan mereka untuk tidak segera bertaubat supaya yang binasa tidak binasa karena-Mu, dan orang yang celaka tidak celaka karena nikmat-Mu.
Tetapi hanya setelah Engkau lama membiarkan mereka dan setelah Kausampaikan rangkaian bukti atas mereka
sebagai kemurahan ampunan-Mu wahai Yang Maha Pemurah,
sebagai anugrah kelembutan-Mu wahai Yang Maha Santun.
Read more...

MATEMATIKA SAINS ATAU BUKAN

Orang-orang sains barat (positifistik)
Menganggap bahwa “sesuatu dikatakan ada apabila sesuatu itu dapat diketahui, dan suatu hanya dapat diketahui apabila sesuatu itu dapat diinderai sehinnggga ketika sesuatu itu tidak dapat di inderai maka sesuatu itu tidak dapat diketahui dan ketika tidak dapat diketahui maka Sesutu itu adalah ketiadaan”, karena yang diindrailah yang ada maka landasan untuk menilai sesuatu itu berdasarkan pengalaman kita terhadap sesuatu itu, misalnya ketika kita melihat rumah maka kita akan mengatakan pastilah orang yang membuat rumah itu, karena ada pengalaman kita tentang pembuatan rumah. Dan karena itu juga sehingga metode yang dingunakan untuk mengetahui adalah dengan eksperimen.
Karena para saintis modern (positiistik) menganggap bahwa yang ada hanyalah materi maka untuk mengetahui segala sesuatu kita harus hilangkan perasaan, agama, karena ketika kita tidak menghilangkan agama maka kita tidak bias mengetahui struktur tubuh manusia kita tidak akan bias mengetahui alam semesta ini, maksudya ketika agama hadirmaka kita akan terhalangi untuk mengetahui segala sesuatu yang betul-betul objektif.
tapi apakah agama memang seperti itu adanya ataukah dengan adanya agama maka segala sesutau yang ada di ala mini lebih mudah untuk kita pahami??? Ataukah orang-orang sains itu Cuma dendam pribadi terhadap agamawan sehingga berbicara seperti itu???
Ada baiknya kita melacak kenapa sains berbicara seperti itu, pada zaman gereja para kaum gerejawan mengatakan bahwa bumi ini adalah pusat tata surya yang di kelilingi oleh tatasurya, dan bumi ini datar, dan inilah yang diyakini oleh masyarakat pada saat itu sampai ada ilmuan yang menemukan bahwa yang menjadi pusat tata surya itu bukanlah bumi tetapi matahari dengan bukti-bukti yang dia temukan. Dan ada juga yang menemukan bahwa bumi ini tidak datar tetapi bulat dengan bukti bahwa etika kita bergerak dari satu titik kea rah barat terus menerus maka kita akan kembali ke titik semulah dari arah timur. Dan orang yang menentang itu di hokum mati oleh gereja atas tuduhan melakukan bid’ah terhadap ajaran agama disinalah dimulai pertarungan antara agama dengan sains di mulai.
Dan yang memenangkan pertarungan ini adalah sains buktinya pada zman setelah itu muncul mesin up yang notabenenya adalah temuan saintis-saintis. Dan mereka mengambil kesimpulan agama akan mencegah kita dalam mengetahui segala sesuatunya,
Ketika kita melihat bahwa teman kita waktu di sekolah dulu itu selalu dapat juara dalam setiap pertandingan dan ketika kita mengamati orang ini dan kita mendapatkan data bahwa orang itu ternyata pakaiannya selalu rapi menurut pada guru dan berkacamata setelah kita lanjutka pendidikan di perguruan tinggi kita dapati seorang yang berkacamata, menurut pada dosen dan pakaiannya selalu rapi sehingga kita menarik kesimpulan bahwa orang itu pasti selalu mendapatkan juara.
Atau ketika kita mendapati seseorang yang ada di suatu desa dating kekota dan orang iini selalu berprilaku gila maka kita mengatakan bahwa desa dimana orang itu berasal adalah tempat orang gila. Apakah seperti itu kita teliti, apakah kita pernah melihat semua orang yang ada di desa itu , kalo tidak mengapa kita mengambil kesimpulan seperti itu karena jangan sampai orang di desa itu tidak semauanya gila atau jangan sampai Cuma orang itu sajalah yang gila, dan pernahkah kita melihat atau menguji semua orang yang berkacamata, berpakaian rapi, dan menurut pada orang yang lebih tua, kalau tidak lalu kenapa kita mengambil kesimpulan yang seperti itu karena jangan sampai tidak semua orang yang berkacamata, berpakaian rapi, dan menurut pada orang yang lebih tua (guru) itu pintar. Itu semua hanyalah kesalahan berfikir atau kesesatan berfikir yang disebut ofer generalization oleh kan jalal.
Kita lanjutkan ke permasalahan sains dan agama, apakah orang yang mengatakan agama akan menghalangi kita untuk mengetahui segala sesuatu yang berkenaan dengan alam, jangan sampai hanya orang-orang yang menafsirkan agama itu salah, coba kita melihat apa yang terkandung dalam agama itu.
Agama
Ada beberapa pandangan terhadap agama diantaranya

*  Agama adalah prodak ketakutan, ketika kita menyaksikan kekerasan yang terjadi di ala mini misalnya bencana alam yang di akibatkan oleh banjir, gempah, dan sebagainya makanya ketika kita berada di tengah lautan dan membayangkan sesuatu yang mengerikan terhadap air maka kita akan menghadirkan sesuatu yang akan bisa menolongkita dalam rasa ketakutannya kita, sehingga melintaslah agama adalam benak kita, Lukretius seorang filosof yunani menyebutkan bahwa nenek moyang pertama para dewa adalah dewa ketakutan, dan di zaman kitaa sekarang masih banyak yang menyakini hal ini dan menganggapnya itu adalah sesuatu yang baru.
*  Agama adalah prodak kebodohan, ada orang yang beragama karena ketidak tahuan mereka pada sesuatu yang terjadi di alam ini, misalnya ketika ada orang yang meninggal dunia maka merka langsung mengatakan bahwa yang membuatnya meninggal adalah Tuhan, padahal mereka hanya tidak tahu bahwa penyabab orang itu meninggal karena terserang penyakit jantung yang pada malam sebelum dia meninggal dia mendengar suara guntur yang begitu besar.karena memang suatu keniscayaan bagi manusia untuk mencari sebab-sebab kenapa sesuatu bias terjadi sehingga ketika mereka sudah tidak mendapatkan lagi sebabnya dia langsung menisbahkannya kepada yang metafisis, seperti pada contoh yang saya sebutkan tadi.
*  Pendambaan kepada ke adilan dan ketenangan, manusia ketika mereka melihat ke tidak adilan, kekerasan, maka dia tidak suka dengan hal yang seperti itu dan ketika mereka menyaksikan itu maka mereka membuat agama dan berpegang teguh kepadanya, sehingga mereka melihat ke adilan

Para penganut agama yang seperti di atas atau itu meyakini bahwa ketika adanya ilmu pengetahuan seperti yang sekarang ini maka pengaruh agama akan tidak ada lagi. Karena digantikan oleh ilmu pengetahuan.
Tapi agama itu adalah
Tapi apakah agama di zaman sekarang ini sudah tidak ada?? Jawabannya masih ada sehingga tidak benarlah bahwa ketika ada ilmu pengetahuan maka agama akan hilang dengan begitupulah konsep agama yang seperti di atas itu tidaklah benar
Tapi agama adalah fitrah bagi manusia yang sudah ada ketika manusia itu dilahirkan kemuka bumi ini,
Dan pada awalnya ilmu pengetahuan itu berasal dari sumur-sumur kenabian yang merupakan ajaran yang dibawakan oleh agama., seperti cntoh yag pertama sekali yang membahas tentang bahasa adakah hermes yang banyak orang mengatakan bahwa dia adalah seorang nabi dari orang-oorang islam.dan seterusnya sampai masuk kedalam yunani, dan mulailah masa yunani berkembang sampai dengan aristoteles. Sampai ke abad ke gelapan yang mengikuti semua apa yang di perintahkan (dikatakan) oleh gereja sehingga banyak ilmuan yang di bunuh pada zaman itu sehingga muncullah dendam yang membara dari kaum ilmuan, sehingga mereka mengatakan bahwa yang tidak dapat di inderai itu bukannlah ilmu tapi itu hanyalah tahayyul. Trus pertanyaannya kita apakah objek matematika itu bisa di indrai...???

Read more...